8/29/2014

Surat terbuka Rieke Tahun 2013 Saat Menolak Kenaikan BBM

Surat terbuka Rieke Tahun 2013 Saat Menolak Kenaikan BBM
Untuk membuka mata hati kita, baik itu para fanatisan PDIP dan Pendukung Pak Jokowi, Saat kami ikut memprotes atas akan dinaikkannya BBM saat ini di forum-forum atau di media sosial, (maaf) Para jokower bilang " Itu kan untuk kesejahteraan rakyat juga, dimana dana subsidi akan dialihkan untuk yang lain", dan masih banyak lagi nada-nada pembelaan lainnya bahkan yang lebih vokal bilang " Kalau tidak mau BBM dinaikkan silahkan pindah negara ".

Wahai para fanatisan PDIP dan Jokowi sejati, Kami tidak pernah mempersoalkan kenaikan BBM, karena kami sadar negara harus bertindak untuk segera meanikkan BBM siapapun Presidennya.
Yang kami Persoalkan dan tidak kami terima serta tidak masuk akal yakni :
Kenapa baru sekarang PDIP berkoar-koar lantang, bahkan menyuruh Pak SBY menaikkan BBM
Kenapa Pak JOKOWI mengemis ke pak SBY agar BBM segera dinaikkan

Bukankah PDIP adalah Partai wong cilik yang sangat tidak ingin BBM dinaikkan waktu pemerintahan pak SBY
Bukankan dulu Mbak Rieke sempat membuat Surat Terbuka kepada para Anggoda DPR saat sidang paripurna APBN-P 2013
Surat terbuka Rieke Tahun 2013 Saat Menolak Kenaikan BBM

Malam sebelum persetujuan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di sidang paripurna APBN-P 2013 , politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rieke Diah Pitaloka , menuliskan surat terbuka untuk para koleganya di Senayan.

Dalam surat elektroniknya, Rieke tampak mencoba menyadarkan para rekan-rekannya, utamanya yang berbeda partai, tentang fungsi mereka sebagai wakil rakyat kalau tetap mendukung kenaikan harga BBM.

"Saya punya daerah pemilihan, saudara-saudara anggota Dewan yang lain pun punya daerah pemilihan. Silakan cek apakah rakyat memang setuju BBM naik? Silakan cek apakah dengan kenaikan BBM dan BLT yang disalurkan para pemilih kita hidupnya jadi sejahtera?" kata Rieke.

Di akhir suratnya, Rieke mempersilakan para anggota DPR merenung tentang apa yang akan diputuskannya dalam sidang paripurna APBN-P 2013 hari ini.

"Selamat merenung, merenungkan dan putuskan apakah besok KITA akan memposisikan diri sebagai WAKIL RAKYAT atau PENIPU RAKYAT!" tegas Rieke.

Berikut isi lengkap surat terbuka Rieke:

SURAT TERBUKA KEPADA DPR RI

Kepada: YANG TERHORMAT Teman-teman politisi DPR RI

Ada apa dengan kita? Apa yang membuat bersikukuh menyepakati pencabutan subsidi BBM dan mengalihkannya ke BALSEM (Bantuan Langsung Semaput). Apakah kita lupa bahwa kita anggota DEWAN PERWAKILAN RAKYAT? KITA DIPILIH RAKYAT.

Bukankah kita sama-sama disumpah dengan gunakan kitab suci kita masing-masing, atas nama Tuhan untuk dengarkan suara rakyat dan memperjuangkannya. Kita ada di ruangan yang sama, kita dilantik sama-sama dalam upacara kenegaraan ucapkan sumpah jabatan kita. Upacara yang disaksikan Rakyat di seluruh Tanah Air, yang dibiayai oleh uang mereka pula. Sudahkah kita dengarkan suara rakyat?

Saya punya daerah pemilihan, saudara-saudara anggota Dewan yang lain pun punya daerah pemilihan. Silakan cek apakah rakyat memang setuju BBM naik? Silakan cek apakah dengan kenaikan BBM dan BLT yang disalurkan para pemilih kita hidupnya jadi sejahtera? Dengan BLT apakah kesehatan, pendidikan dan ekonomi RAKYAT Yang JADIKAN KITA WAKIL RAKYAT hidupnya jadi lebih terjamin?

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat, tanggal 11 Juni 2013 BPK menyampaikan laporan keuangan di Sidang Paripurna. Saya ada di sana. Apakah kalian hadir? Kita sama-sama mendengar alangkah hebatnya indikasi "perampokan uang rakyat" tahun 2012. Termasuk ratusan triliun keuntungan dari sektor hulu yang entah ke mana mengalirnya karena digunakan tanpa melalui mekanisme pembahasan APBN.

Kita sama-sama mendengar "raibnya" puluhan Triliun bansos, tak jelas pertanggungjawabannya. Tidakkah ada keinginan kita yang punya tugas "budgeting" untuk bongkar tuntas laporan tersebut. Tidakkah kita tergelitik untuk mempertanyakan kenapa bisa terjadi Dewan Perwakilan Rakyat TIDAK TAHU sekitar 38 Triliun UANG RAKYAT DIBAYARKAN UNTUK KEANGGOTAAN INDONESIA di IMF?

Perlukah keanggotaan itu untuk rakyat. Dengan uang sebanyak itu berapa beasiswa bagi siswa miskin bisa disalurkan. Berapa sekolah bisa diperbaiki. Dengan uang sebanyak itu 240 juta rakyat bisa jadi penerima Jamkesmas.

Ada apa dengan kita? Silakan tanya diri kita masing-masing betulkah keuangan negara bermasalah gara-gara subsidi BBM? Pernahkah kita bertanya, berapa uang rakyat per hari, per minggu, per bulan, per tahun yang terkumpul dari membeli BBM di SPBU-SPBU?

Mengapa seolah-olah rakyat hanya jadi beban. Opini yang terus dikembangkan seolah-olah rakyat gerogoti APBN untuk hal-hal yang tidak perlu. Bukankah sebagai wakil rakyat kita juga tahu: RAKYAT BELI BBM, TAK ADA BBM GRATIS. Sekali-kali sepertinya harus disampaikan kepada rakyat berapa sesungguhnya keuntungan dari penjualan BBM (termasuk yang dibeli rakyat).

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat, ada apa dengan kita? Kalau pun butuh tambahan dana untuk program-program yang kalian sebut kerakyatan, kita juga sama-sama tahu ada solusi lain mencari sumber pendanaan, (SAL, SBN, Penghematan dan realokasi anggaran di kementerian dan lembaga).

Kita juga sama-sama tahu, kalau BBM Naik, ongkos transportasi naik, biaya produksi naik, harga-harga pasti naik, sementara PENGHASILAN RAKYAT TIDAK NAIK. Itu yang pasti terjadi di daerah pemilihan saya. Bagaimana dengan di daerah pemilihan anggota dewan lain? (Jangan-jangan hanya terjadi di daerah pemilihan saya)

Anggota dewan yang terhormat, kita semua tahu, besok (hari ini) 17 Juni 2013 adalah Paripurna persetujuan APBN-P 2013. Kalau kita ikut maunya pemerintah SUBSIDI BBM hanya 6 T berarti KITA SETUJU HARGA BBM NAIK. Kalau kita alokasikan SUBSIDI BBM 48 T artinya KITA TIDAK SETUJU HARGA BBM NAIK.

Malam ini kita punya waktu merenung bersama, betulkah keinginan sebagian besar dari kita KURANGI SUBSIDI BBM BETUL-BETUL KARENA PERTIMBANGAN UTK MENYELAMATKAN EKONOMI RAKYAT ataukah karena ada dari KITA JADI BAGIAN DARI KONSPIRASI SISTEMATIS AKAL-AKALAN KELABUI RAKYAT UNTUK SELAMATKAN EKONOMI DIRI SENDIRI YG BUTUH DANA UNTUK PEMENANGAN 2014?

Selamat Merenung, merenungkan dan putuskan apakah besok KITA akan memposisikan diri sebagai WAKIL RAKYAT atau PENIPU RAKYAT!

Tol Cikampek KM 53, 16 Juni 2013

Salam Juang

Rieke Diah Pitaloka .

Nah,....Jangan pura-pura Lupa atau Pura-Pura tidak Tahu.

Surat terbuka Rieke Tahun 2013 Saat Menolak Kenaikan BBM Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Kumpulan cara